PELUK AKU, CIUM AKU | 4:57 PM |
Filed under:
|
- Peluk aku, cium aku.
+ Untuk apa?
- Bukti kebahagiaan kita.
+ Sial. Enak saja!
- Tolonglah. Jika tidak, aku akan mati.
+ Matilah!
- Kau mengutukku?
+ Emangnya kenapa?
- Karena sesungguhnya aku mencintaimu.
+ Gombal.
- Jangan keraskan hatimu. Sungguh aku mencintaimu sebagaimana hujan menyirami bumi.
+ Ah, cinta. Apa itu?
- Cinta, setetes air di tanah tandus.
+ O, ya? Rasa apa? Rasa stroberi, rasa jambu, rasa terasi.
- Percayalah dengan cinta.
+ Bukankah cinta juga segelas anggur yang memabukkan? Atau, donat yang disukai banyak orang
- Mungkin ya, mungkin tidak.
+ Jika demikian, jangan katakan cinta padaku.
- Kenapa? Aku benar-benar mencintaimu.
+ Tolong, buang jauh-jauh cintamu itu. Atau, berikan pada orang yang membutuhkannya. Aku tidak butuh.
- Semua orang butuh cinta. Setiap yang bernyawa, terutama yang memiliki perasaan membutuhkan cinta. Burung membutuhkan perpaduan cinta dahan. Bunga membutuhkan sentuhan cinta kupu-kupu. Sungai membutuhkan dekapan cinta bebatuan. Daun membutuhkan bisikan cinta angin. Dan kita membutuhkan cinta sesama. Setulus cintaku padamu. Apa itu dosa?
+ Bagus. Bukan berarti kau boleh mencintaiku, apalagi mencumbuku.
- Jika tidak boleh mencintaimu, lebih baik aku mati.
+ Kau berani?
- Kenapa tidak?
+ Coba saja.
- Baiklah. Akan ku buktikan betapa besar cintaku padamu.
+ Apa yang akan kau lakukan?
- Aku akan bunuh diri.
+ Oya? Senekat itukah cinta?
- O, lebih edan lagi. Cinta itu memberi, bukan menerima.
+ Maksudmu, cinta itu pengorbanan?
- Ya. Cinta itu butuh pengorbanan. Seperti lilin merelakan dirinya binasa untuk kehangatan pihak lain. Atau, seperti nabi yang mengorbankan dirinya untuk keselamatan umat.
+ Amboi, indah sekali. Namun rasanya mustahil!
- Tiada yang mustahil. Dengan cinta, semua dapat diraih. Apapun bisa terjadi dengan cinta. Itulah kekuatan cinta. Maka, dengarkan senantiasa kekuatan cinta.
+ Benarkah? Apakah itu bukan dongeng mimpi?
- O, tidak. Cinta sejati siap mengorbankan dirinya bagi kebahagian kekasihnya.
+ Jadi, kau mau berkorban untukku?
- Tentu. Apapun akan kulakukan untukmu.
+ Sungguh?
- Demi langit dan bumi.
+ Bagus, Daripada kau bunuh diri, lebih baik giatlah bekerja. Bukan pengangguran seperti ini. Bangunlah istana. Lengkap dengan selusin body guard dan pembantu. Lima mobil mewah tersedia untukku. Dan jemputlah aku dengan helikopter pribadi. Nah, saat itulah kamu pantas melamarku, dan membisikkan sekarung cinta gombalmu!
- Alamak. Mati aku!
Bogor, 2001
(Maroeli Simbolon, 2004, Sepasang Luka Cinta, hal:26-28)
0 komentar:
Post a Comment